Belum sepenuhnya dia sadar. Matanya masih terasa berat karena semalaman suntuk laki-laki berbadan bongsor itu begadang tak jelas seperti biasanya. Tabir jendela di kamarnya sudah terbuka lebar diikuti oleh suara khas emak-emak elit yang gremeng ke anaknya pagi-pagi. Laki-laki berambut keriting dipotong cepak itu masih duduk di atas kasurnya. Sedang berusaha menyadarkan dirinya.
"Mas Arestan!". Teriak keras emak dari dapur.
"Udah bangun mak", ja...