Aku baru tiba di Surabaya, Indonesia, saat berita tentang gus-gus itu viral. Jika berpikir dengan sederhana, aku akan bilang bahwa aku tidak ingin menjadi seorang yang ceplas-ceplos sepertinya. Dan jika berpikir dengan rumit, aku setuju bahwa berjualan minuman dengan jerih payah sendiri itu jauh lebih baik daripada menjualbelikan agama. Kamu menangkap apa yang kumaksud?
Bosan berlama-lama di mobil, dengan Papa yang berlaku sok-oke dengan jas dongk...