Sudah tiga hari kedai yang kaukelola tak lagi dikunjungi pembeli. Kauketuk ujung pensilmu berkali-kali. Tak tahu mau menulis apa di buku harianmu. Sekarang tak ada bedanya dengan kemarin. Hari ini tak ada bedanya dengan esok. Kadang hanya satu-dua pengunjung yang datang. Paling banyak lima. Sepuluh hampir mustahil. Kautopang dagu di meja konter. Aroma teh mengendap di udara, membuatmu mengantuk. Daun-daun di trotoar menyelinap masuk sebab jende...