Hanya Kamu Satu-satunya

Oleh: Ifah Nurjany

“Hai, Jodi. Besok ada pameran di Gedung Seni. Datang, yuk?” Tiba-tiba Hani menyapaku saat aku makan siang di kantin.

“Ayo. Kita berangkat bareng, ya, Han?” Aku semangat sekali diajak Hani. Sungguh aku deg-degan.

Ada perasaan bahagia jika aku berdekatan dengan Hani. Ada rasa nyaman jika aku bersamanya. Ingin rasanya aku melindunginya sepanjang hari.

“Han, lukisan itu bagus banget, ya?” Aku menunjuk lukisan di dinding ruang pameran. Lalu k...

Baca selengkapnya →