Harga Mati untuk Gusdur.

Oleh: Siddfen

Akhir-akhir ini menikmati waktu kesendirian sudah menjadi kebiasaanku. Pagi hari cerah dengan ditemani secangkir kopi yang masih panas sambil menatap pemandangan di luar jendela.

Beberapa tahun lalu, halaman yang biasa kuperhatikan lewat jendela rumahku itu hanyalah rumah kecil biasa. Sekarang juga masih biasa, hanya saja penghuninya yang tak biasa. Dulu pagarnya saja sudah hampir berkarat seperti tak terurus. Tapi sekarang pagar itu diselimuti t...

Baca selengkapnya →