Pada hari ketika ia disapa cinta, Monda mendapati sebuah jerawat tumbuh di bawah bibirnya. Monda jadi tak percaya diri dengan jerawat – yang entah kenapa terasa membesar begitu cepat itu. Rasanya tadi baru bintik merah kecil, tapi kini ia sudah menjelma sebuah gundukan runcing-besar-tegang-merah, yang ketika berdenyut menimbulkan rasa perih yang cukup menyiksa.
Monda mengutuk jerawat itu. Kenapa kau harus muncul sekarang, jerawat yang tak pengertian?! Apakah kau tak tahu betapa kehadiranmu sangat mengganggu penampilanku? Kalau jerawat itu tumbuh di hari yang lain tentu bukan masalah bagi Monda. Tapi, ia tumbuh di saat yang sangat tidak tepat!
Pagi tadi, secara tak sengaja, ia berpapasan dengan Jimmy Malindo, murid kelas...