Anya merebahkan diri di kasur kesayangannya. Tangannya terulur mencari bantal, tapi yang diraihnya adalah kekosongan—seperti tiga bulan terakhir ini, seperti setiap malam sejak pemakaman.
Entah kenapa penyesalan begitu dalam menghujam. Seandainya ada yang memberitahunya bahwa ada momen yang tidak akan terulang kembali. Seandainya ada yang mengingatkan bahwa seseorang yang bersama kita suatu hari nanti akan pergi, dan kita tidak akan pernah melih...