Langit sore menggantung rendah di atas kantin sebuah kampus yang berlokasi di kawasan Jakarta Selatan. Matahari belum sepenuhnya tenggelam, tapi panasnya sudah jinak. Yang tersisa hanyalah hangat yang ingin membuat para mahasiswa ingin bermalas-malasan. Sangat cocok untuk obrolan yang tidak ingin cepat selesai. Di bawah pohon ketapang tua, lima mahasiswa duduk melingkar di bangku beton yang catnya mulai mengelupas. Map-map tebal bertuliskan Hukum Perdata dan Hukum Acara Pidana berserakan di kaki mereka.
Theodorus Imanuddin Putranto menyandarkan punggungnya, meneguk kopi sachet yang sudah dingin. Kacamata tipisnya sedikit melo...