Kota ini adalah labirin beton. Gedung-gedung tinggi berdiri angkuh, melindungi bayangan mereka dari sinar matahari yang perlahan menghilang di ufuk barat. Jalanan macet, suara klakson bersahutan, dan udara penuh polusi seperti biasa. Kota ini seolah-olah bernapas dengan kesibukan dan kepenatan, memaksa siapa pun yang hidup di dalamnya untuk bergerak cepat atau tersingkir.
Di sebuah halte bus, Lala duduk terpaku. Kardus di pangkuannya terasa lebih berat dari seharusnya, seperti beban dari semua kenangan yang bersemayam di dalamnya. Sore ini, ia kehilangan pekerjaannya. Tidak ada peringatan, tid...