Ibu sudah tertidur di atas ranjang. Wajahnya tampak pias seperti kapas. Matanya terpejam. Garis-garis keriput tergambar jelas di pipinya. Ibu memang sudah tua. Sudah saatnya beristirahat. Tapi entah, energi apa yang tersimpan dalam dirinya sehingga ia tidak pernah bisa diam. Mungkin tak ada masalah jika energi itu disalurkan untuk kegiatan positif seperti; memelihara bunga, menyulam, menata taman, memasak, atau lainnya yang biasa dilakukan kaum ibu.
Tapi tidak, Ibu memilih kegiatan yang tak biasa dan cukup aneh. Ibu suka mengukur jalan, maksudnya berjalan tak tentu tujuan. Selain itu suka mengumpulkan barang-barang bekas dan dibawa ke rumah. Bikin rumah jadi kotor dan sumpek. Barang-barang bekas itu cuma ditumpuk saja di sudut ruangan, tidak diapa-apakan. Dijual pun tidak. Jika dibuang oleh anak atau cucunya malah marah-marah. Semua jadi bingung dan pusing menghadapi ulah Ibu.
“Bagaimana, Mas?” tanya Lina ketika Rus...