Tiga … dua … satu …
Dia lekas berdoa. Sedetik yang lalu, usianya telah beranjak dua puluh. Pukul tengah malam lebih satu menit, dia yang duduk di kursi belajarnya barusaja menyelesaikan permohonan. Lilin yang menyala di tengah-tengah donat di atas meja belajar pun ditiup. Api padam lalu asap mengepul di udara. Diperhatikanya asap yang meliuk-liuk ke atas kemudian pudar. Suara ketukan yang mengejutkan pun terdengar.
Duk! Duk! Duk!
Ketukan yang aneh. Tidak berasal dari pintu, tapi dari jendela kamar. Si pemilik kamar pun ragu mendekati jendela yang tertutup tirai. Pasalnya, kamarnya berada di lantai dua dan di luar jendela tidak ada balkon. Kira-kira siapa yang mengetuk dan bagaimana caranya?
Karena ketukan masih berlanjut, dia mencoba berdiri dan mendekati jendela yang tertutup tirai. Ujung tirai ia genggam kemudian tirai digeser sehingga terbuka. Dia terkejut. Sepasang matanya terbuka lebar menyaksikan sosok asing di luar jendela. Benar-benar terjadi atau hanya mimpi? Dia mengerjapkan mata berulang kali. Setiap memejamkan dan membuka mata lagi, sosok itu tidak hilan...