“Ah, masa,” kataku ketika mendengar cerita itu dari seorang rekan jurnalis, “terlalu berlebihan.”
“Kau jangan anggap ini main-main,” jawabnya dengan wajah seperti acuh tak acuh. Raut wajahnya menunjukkan: kaupercaya atau tidak, bukan urusanku! Yang penting aku tak berbohong!
“Aku tak percaya.”
“Ya, terserah.” Kawanku tetap memasang wajah yang serupa.
Sidang pembaca, akan kuceritakan kisah yang membuat saya skeptis itu. Saya sendir...