Jalan Itu Lagi

Oleh: nazila ardiani

Pagi-pagi, lagi-lagi jalan itu menyambutku tanpa senyum.Terong Tawah, nama yang sudah lebih sering kusebut dalam umpatan daripada doa. Sejak awal kuliah, jalan ini seperti tidak bergerak dalam waktu. Aspalnya keropos, penuh tambalan gagal, dan lubang-lubangnya makin kreatif dalam menempatkan diri. Ada yang kecil seperti jerawat remaja, ada yang besar seperti kolam ikan yang putus sekolah. Setiap kali rodaku menghantam salah satu, rasanya seperti ...

Baca selengkapnya →