“Maukah kamu jadi pacarku?”
Aku mengitarkan pandangan ke seluruh area kafe. Orang-orang tampak antusias menyaksikan ungkapan cinta dua sejoli yang ada di depan. Johan, laki-laki yang sedang menyatakan cinta itu masih berlutut dengan satu kaki. Kedua tangannya memegang bunga mawar untuk perempuan di hadapannya, Maria. Keduanya adalah temanku, dan kini aku bersama orang-orang menyaksikan penyataan cinta mereka.
Maria tersenyum sembari mengambil bunga dari Johan dan mengatakan, “Iya, aku mau.” Tiga kata yang terlontar dari bibir Maria membuat pengunjung kafe bersorak heboh. Mereka memberikan tepuk tangan paling meriah. Aku bersama dua temanku lainnya...