Jangan Mencinta Terlalu Dalam

Oleh: Ron Nee Soo

Mimpi buruk masih terasa membekas di benak Wahyu. Wahyu mengerjap, mencoba mengusir sisa-sisa kengerian yang entah apa wujudnya. Namun, di tengah kekosongan pasca-mimpi, sebuah fragmen percakapan justru menyeruak, lebih nyata dan menusuk daripada bayangan-bayangan tadi. Kata-kata itu, terucap lembut namun tajam, milik seorang wanita yang baru saja ia antar pulang dengan Mio Sporty birunya.

Putri seorang kiyai. Sosok yang teduh dan penuh cahaya, seperti rembulan...

Baca selengkapnya →