Damon Haverford berdiri di tepi jurang keputusasaan, menggenggam secarik kertas yang penuh angka utang. Wajahnya penuh lelah, matanya menatap kosong ke kejauhan. Di sudut pikirannya, ia terus bertanya-tanya, "Apakah semua janji mereka hanya omong kosong belaka?"
Tiba-tiba suara anaknya, Liam, memecah lamunannya.
“Ayah, apakah kita sudah dapat uangnya? Aku harus menyerahkan dokumen minggu depan kalau ingin mendaftar,” tanya Liam penuh harap.
Da...