Aku tidak jatuh cinta pada tubuhnya. Aku jatuh cinta pada hening yang terjadi di antara kami setelah sesi selesai. Hening yang terasa padat, berisi, seolah-olah udara di ruangan kecil itu berubah menjadi medium yang bisa kau sentuh. Hening yang beraroma lavender dan keringat samar, diiringi desis pendingin udara yang berjuang melawan malam Jakarta yang tak pernah benar-benar tidur.
Namaku—sebenarnya tidak penting. Anggap saja aku siluet yang kau...