Aku menuruni eskalator dari lantai tiga pusat perbelanjaan. Suara langkah kaki beradu dengan riuhnya orang-orang yang sibuk tawar-menawar, sementara denting mesin kasir terdengar dari kejauhan, menciptakan irama khas tempat ini. Ketika mendekati pintu keluar, langkahku terhenti. Di sana, di gerbang, kau berdiri—seolah ragu apakah ingin melangkah masuk atau berbalik. Aku mematung sejenak, menatapmu, membiarkan segala yang tak terucapkan memenuhi...