Kamu Harus Bahagia, Nad

Oleh: Faristama Aldrich

Sungguh mata ini tidak kunjung terpejam walau malam telah larut. Kuraih ponsel dengan layar sebesar empat-koma-tujuh-inci yang saat ini tergeletak di meja kecil di sebelah ranjang. Sudah pukul satu-lewat-dua-puluh-menit, bahkan hingga saat ini aku tidak bisa berhenti memikirkannya.

Sejenak kupandang wajah wanita yang saat ini tenggelam dalam lelapnya. Damai itu begitu teruntai di atas dengkuran halus yang begitu kukenal sejak dahulu. Sejenak kurap...

Baca selengkapnya →