Dirinyalah yang pertama terlihat sewaktu Jenni mengetuk pintu. Memang itu sudah kebiasaannya.
“Jenni, apa kabar? Sibuk banget ya? Sampai nggak pernah menelepon,” kata lawan bicaranya tanpa bermaksud menyindir. Dari senyum yang terukir lebar, Jenni tahu bahwa sosok itu senang bertemu dengannya.
“Rana,” sapanya seraya memeluk gadis itu erat-erat. Tidak peduli kalau jaket yang ia pakai agak basah terkena hujan di luar tadi.
Rana membantunya mel...