Kendhat

Oleh: Allamanda Cathartica

Desa Mangunsari, tahun 1990.

Fajar malu-malu mengintip dari balik peraduannya. Cahaya pagi mengusap lembut permukaan bumi yang terlelap. Butir-butir embun bergelayut manja di ujung daun pisang dan ilalang, seakan enggan berpisah dari kesejukan malam yang baru saja pamit. Suara burung prenjak mulai menyeruak sebagai pertanda kehidupan yang perlahan kembali menggeliat.

Dari kejauhan, tepat di arah barat desa yang masih diselimuti silir dingin pagi, t...

Baca selengkapnya →