Pada usia empat, Rintik baru sadar bahwa ia tak memiliki sepasang alas kaki yang lengkap. Mungkin karena masih muda ia dapat berjalan tanpa beban yang begitu berarti---berusaha tak menghiraukan cemoohan karena alas kakinya hanya sebelah. Namun, terkadang ia penasaran.
Setelah jam main sore yang malah menghimpun kekesalan, Rintik bertanya kepada ibundanya, “Kenapa sepatuku hanya sebelah?”yang dijawab dengan, “Nanti coba kita cari.”
Tepat ...