Kereta Kuda Bersayap dan Pengikutnya

Oleh: Wafa Nabila

Waktu itu malam jum’at, malam yang menjadi pengingat bahwa ia datang.

Momentun ini langka, bahkan sulit direka ulang karena tidak ada yang dapat menyamakan langkah langkah ia datang.

Malam itu aku bersama saudara di kamarku. Kami mengobrol banyak hal-hal ringan sembari memakan kudapan.

Obrolannya sederhana, juga diselipkan satu cerita yang membuat kami menutup selimut rapat-rapat.

“Ibunya Risda, tadi sore habis kesurupan,” kata Ulfa, saudaraku ...

Baca selengkapnya →