Kerja / Dikerjain?

Oleh: Rolly Roudell

“Sebentar tanggal 20 dan saya tidak mau kalau sampai banyak revisi lagi seperti bulan lalu ya!” Suara Pak Sahlan lantang, setengah marah. Bagaimana tidak, dia baru saja dapat telepon dari HO (Head Office) kalau ada beberapa data yang dikirim kesana yang masih salah.

“Paham kau, Latifah?” Tanya Pak Sahlan dengan logat Bataknya yang kental.

“I-iya, Pak, paham.” Latifah menjawab terbata.

“Anggun?” Ia beralih kepada Anggun.

Anggun menunduk, dari raut wajahnya ia berusaha keras menahan rasa kesalnya, bertahun-tahun mengenal dia, itu salah satu wataknya yang tentu saja sudah aku hafal betul. “Iya Pak, paham.” jawabnya singkat. Kemudian Pak Sahlan beralih padaku, tatapannya tajam.

“Kau juga, Rolly, saya tahu kau juga baru saja bergabung di perusahaan ini, hanya lebih dulu saya sehari join disini. Tapi kau juga harus mampu menunjukkan kinerja kau, kuasai semua alur pekerjaan secepatnya. Paham kau?”

“Paham, Pak.”

“Sudahlah, kalian kerjakan semua yang disuruh HO untuk revisi, saya mau pulang dulu. Kalian juga kalau sudah capek betul pulang saja, tapi ingat itu semua harus selesai dan bisa dikirim paling lambat besok siang.” Ia berlalu mengambil tas, mematikan lampu, mengunci pintu ruangannya, dan beranjak pergi ke luar.

Anggun mengancam tampar, mengomel menggunakan bahasa daerahnya yang tak kupahami. Sementara Latifah buru-buru menutup dan mengunci ruangan HRD dengan ...

Baca selengkapnya →