KETIKA KEMATIAN MENGEDIPKAN SEBELAH MATANYA.

Oleh: Foggy F F

Aku sedang tak ingin tersenyum, ketika Bapak bercanda soal jagung rebus yang di-kerikit dengan rakus. Bapak bilang, malam pertandingan begini tak selayaknya kuhabiskan dengan muram dan berkeluh kesah, apalagi sampai mengungkit-ungkit urusan rejeki. Raut wajahku mengusut, ketika sanak keluarga datang dari Mahakam dengan semringah. Mereka terbahak tanpa menggubris sama sekali, bekerja untuk siapakah bapak dan inai-ku di rumah ini.

Mendatangi kami di...

Baca selengkapnya →