Ketika Surip masih bercelana pendek dan hidung sering ingusan, ada sebuah gubuk di tengah sawah milik Haji Karmijan. Semua sawah di kampung pasti punya gubuk di tengahnya, tetapi gubuk di sawah Haji Karmijan adalah yang istimewa bagi Surip. Di sanalah ia menemukan cinta pertamanya.
Gubuk itu seperti gubuk di tengah sawah pada umumnya, berukuran dua kali dua meter dan berbentuk panggung setinggi satu meter. Dindingnya berupa bilah-bilah bambu setinggi satu meter yang disusun vertikal dengan jarak tertentu...