Kopi Peradaban

Oleh: Temu Sunyi

Malam itu, dunia kembali menampilkan wajah aslinya—tanpa riasan, tanpa malu.

Berita itu menyembur dari layar televisi di pojok warung kopi tempat aku duduk.

Bukan baru. Tapi malam itu, terasa seperti pertama.

Obrolanku terhenti. Gelas kopi menganggur.

Semua mata tertuju ke layar yang tak pernah benar-benar peduli pada siapa yang menontonnya.

Hanya ada suara motor lewat, sesekali klakson, dan sendok yang mengaduk tanpa niat.

Tapi layar itu… menampil...

Baca selengkapnya →