Kota yang dijanjikan

Oleh: Laily Zainuri

Kabutnya telah penuh, sempurna menutupi kawah merah. Sedikit demi sedikit meneteskan embun. Dinginnya tidak lagi menusuk tulang tapi bisa membekukan otak. Dan inikah syahdu yang kau janjikan?

***

“Nanti kita kesana, menikmati sejuk dan senja di puncak Bukit Penantian,” katamu dengan mengeratkan jaketmu yang kebesaran di tubuhku. Aku bahkan mengkritisi kata penantianmu. Apa benar itu nama sebuah bukit atau hanya rekaanmu saja. Karena aku tidak s...

Baca selengkapnya →