Kulit Bundar

Oleh: Ali Wardani

Tak berselang lama, penonton riuh tak karuan. Semua pandangan tertuju pada seorang pemuda kurus yang membawa bola. Ia meliuk-liuk di antara barisan pertahanan lawan, melewati dua pemain bertahan tim Harimau Muda kemudian melepaskan sebuah tendangan fristyle ke gawang. Sayang, bola masih membentur mistar gawang. Bersamaan dengan momen itu, para penonton histeris penuh euforia. Mereka bertepuk tangan keras, berteriak dan bersiul gema-menggema di pinggir lapangan.

Pria kurus tadi berdiri terpana dan tak beranjak dari tempatnya melepaskan tendangan. Ia masih tak percaya kalau tendangannya meleset dan tak berbuah gol. Napasnya terengah-engah, pandangannya mulai samar karena air keringat yang mulai menetes dari pelipis matanya. Rambutnya yang kriting seperti lampion hari natal berubah warna menjadi coklat lantaran debu lapangan...

Baca selengkapnya →