Kulukis Sayap Patahku

Oleh: Faiqul Minan

Langit sore itu berwarna jingga nan pucat. Semburat matahari terakhir berpendar di antara awan kelabu, membawa suasana tenang yang aneh. Di tepi danau, Dinda duduk memeluk lututnya, memandangi gerak air yang bergetar menembus kekosongan mata, sesekali menghela nafas panjang, merasakan berat dan sesak di dada. Wajahnya tersenyum, namun hatinya menangis, tetes air mata jatuh perlahan, seakan ingin menyembunyikan luka yang menganga.

"Aku tidak menger...

Baca selengkapnya →