Setelah hampir setahun terlelap dalam tanah, akhirnya aku terlahir di dunia, sebagai kunang-kunang yang mengemban cahaya hingga akhir hayatnya. Tidak lama, memang, hanya satu minggu. Di rimba yang kelam, tempatku menghabiskan hidup, dahan-dahan berkelindan, begitu sukar ditembus cahaya. Siang hanya pendar hijau nan muram. Malam hampir tanpa penerangan. Namun, entah mengapa para penghuninya begitu gemar berpesta. Seisi hutan tak kunjung jenuh mera...