Gadis itu. Tak ada yang tahu siapa namanya atau mungkin tak mau tahu, jadi ia lebih sering dipanggil si aneh. Ia memperhatikan guru les kami dengan serius di pojok belakang. Ia berbeda dari gadis pada umumnya. Tak suka bergosip maupun bergurau dan percayalah dia selalu menghilang setiap les berakhir. Buku yang sering ia baca, aku bisa memperkirakan tebalnya dua ratus lembar bisa lebih atau kurang, hebatnya, ia bisa menghabiskannya dalam setengah ...