“Arggh.” Serpihan kayu tertancap di jari kelingkingku. Ketika aku mencoba mengeluarkannya, membuat patahan itu semakin masuk ke dalam.
Hilal menghela nafas,” sudah kubilang untuk tidak bermain terlalu jauh, kau ini bebal sekali. Aku hanya terdiam, tidak berani untuk membantahnya, karena ucapan kembaranku memang benar adanya.
“Kata orang, jika sesuatu masuk ke dalam tubuh kita, maka itu akan menjadi kutukan,” ujar Paras menakuti-nakutiku. ...