Langit Tak Pernah Menutup Jalan

Oleh: Muhammad Hairul Umam

Pukul lima tiga puluh pagi. Langit masih berselimut kelam, menggigil dalam pelukan malam yang belum reda. Embun belum selesai menuliskan puisi di ujung-ujung daun, dan angin masih membelai sisa mimpi yang enggan dilepas. Di sebuah rumah mungil di ujung gang sempit, gang yang dindingnya dihiasi lumut dan kisah-kisah lama, lampu menyala lebih awal daripada matahari. Di sanalah, Raka membuka matanya perlahan, seolah tak ingin membangunkan dunia yang...

Baca selengkapnya →