Lentera di Ujung Lorong

Oleh: Lukitokarya

Lorong itu panjang, gelap, dan dingin. Dinding-dindingnya lembap, dipenuhi coretan-coretan vandalisme yang tak terbaca. Bau apak dan pesing menyengat hidung, membuatku ingin segera keluar dari tempat terkutuk ini. Tapi, kakiku seolah terpaku, tak mampu bergerak.

Namaku Rio, seorang penulis yang kehilangan kata. Bukan hanya kehilangan inspirasi, tapi kehilangan kemampuan untuk merangkai kata menjadi kalimat yang bermakna. Semua itu berawal sejak ak...

Baca selengkapnya →