Malam itu hujan turun seperti peringatan. Suara derasnya menenggelamkan suara-suara lain di Stasiun Arven, tempat di mana kereta-kereta datang tanpa jadwal, dan penumpang hanya bisa naik jika memiliki tiket tanpa tujuan. Tiket yang tak dijual, tak ditemukan—hanya datang jika kau benar-benar dibutuhkan oleh Lorong 47.
Elia berdiri di antara penumpang-penumpang yang wajahnya seperti kabur tertutup kabut. Ia bahkan tak tahu mengapa ia berada di san...