Luka

Oleh: Windri Citrawardhani

Sore di taman selepas hujan. Aku masih memeluk erat kenangan. Seperti tak ingin usai. Sesungguhnya sudah lama selesai.

“Kupu-kupuuu!” teriak seorang gadis kecil berambut keriting terkepang dua. Matanya membelalak terpesona. Seolah kupu-kupu adalah keajaiban luar biasa. Dia berlari berkejaran kemudian bersorak-sorak tiada lelah.

Sementara aku menatapnya jengah.

“Hei, gadis kecil, masih banyak hal lain yang lebih ajaib dari sekadar kupu-kupu ter...

Baca selengkapnya →