Di antara bayang-bayang malam dan kabut yang menggantung rendah, seorang gadis dengan tatapan kosong terlihat melangkah sendirian. Payung hitam di tangan tak benar-benar melindunginya dari guyuran air hujan. Ia melintasi jalan setapak menuju pemakaman tua yang tak jauh dari halte bis. Pintu gerbang besi yang berkarat mengerang pelan saat ia membukanya. Aroma tanah basah dan bunga yang membusuk pun menyergap.
Di antara nisan-nisan tua berlumut, gad...