Sebelah lutut Alberto berdarah. Dia baru saja mendapat luka itu setelah terjatuh dari sepeda. Wajar, ini pertama kalinya Alberto menaiki sepeda—bahkan, ini pertama kalinya dia bermain keluar rumah bersama teman-temannya. Watak Alberto memang seperti itu. Dia keluar rumah hanya pada saat bersekolah. Di tempat itulah Alberto mendapatkan teman—sebenarnya, Alberto tidak menganggap ikatan ini sehangat yang bisa kita sebut teman, tetapi, agar memudahkan penceritaan, mari kita sebut saja gerombolan anak kecil itu sebagai teman-teman Alberto.
Perlu diketahui juga, sebelum kita berlanjut ke cerita ini, dulunya, Alberto adalah anak yang sangat periang pada saat masih bayi. Dia akan tertawa riang kepada siapapun. Terlebih saat paman atau kenalan orang tuanya bermain Ci-Luk-Ba, Alberto a...