Maaf, aku terlambat tahu.

Oleh: Fianaaa

Aku selalu melihatnya duduk di kursi kayu, samping jendela besar seukuran 2 meter. Wanita paruh baya itu senantiasa menatap keluar gerbang dengan pandangan sendu, ia seolah menunggu seseorang datang dan membuka pintu besi tersebut. Kegiatan itu selalu beliau lakukan saat jarum jam menunjukkan angka 4 sore, dia akan dengan suka rela -terkesan terburu- meninggalkan aktivitas yang sedang dilakukan. Entah itu bebersih, mencuci, memasak, menonton TV,...

Baca selengkapnya →