“Haus, Tris?” tanya Mahmud kepada Sutris. “Kalau haus ya minum…”
“Sudah tahu, nanya!!” jawabnya, disambut gelak tawa Kemat juga beberapa teman yang lain. Kami yang baru saja menyeleseikan jam olahraga basah kuyup oleh keringat. Napas yang masih memburu membawa rasa haus luar biasa pada tenggorokan kami. Ingin rasanya berlari ke warungnya Yu Nah. Tetapi warung sekolah yang sederhana milik Yu Nah tampak kosong. Kata teman-teman tadi,...