BUKAN mimpi buruk yang membuat Senja terbangun tengah malam dan terjaga sepanjang pagi setahun ini, akan tetapi sebuah kesadaran bahwa pria yang lelap di sebelahnya itu juga pernah—dan mungkin masih—lelap di samping perempuan lain. Bahkan mungkin, lebih lelap lagi dengan dengkurannya yang manja. Lebih buruk lagi dari mimpi buruk paling mengerikan yang pernah ia alami adalah, ia mengetahui itu langsung dari pengakuan Evan, suaminya itu, yang merasa harus jujur kepada perempuan baik sepertinya.
“Aku ingin bercerai,” begitu kata Evan seminggu lalu sesaat sebelum berangkat ke luar kota. Senja, yang merasa selama ini rumah tangganya baik-baik saja—bahkan bisa dibilang super harmonis—jelas kaget mendapat pernyataan yang tiba-tiba begitu. Tangannya terlepas dari dasi suaminya yang sedang ia betulkan, tidak kuat menahan beban yang tiba-tiba menghantamnya bagai sebuah pesawat perang yang salah mendarat di atap rumahnya ...