Saya senang bila malam. Memang, karena saya seorang wadam. Jam 7 malam, berdandan. Keluar... Berkejar... Sebelumnya, pada pagi saya menjaga warung Akoh di pojok jalan.
Saya seorang wadam sejati. Cinta malam, cinta om-om, cinta tante, cinta duit (siapa yang tidak?). Wadam sejati, mau dioral, apalagi dianal.
Mulanya saya senang pakai rok mini mami, lalu BH, akhirnya celana dalam berenda mami. Umur saya 15 waktu itu. Pertama saya pakai barang-barang mami adalah untuk masturbasi. Mami marah, apalagi papi. Jadi, sekalian saja papi meng-anal saya di suatu pagi, jam 2 pagi, saya ingat sekali, karena saya menikmatinya. Perkosaan yang tidak saya anggap perkosaan. Jujur saya orgasme. Papi sering ajak saya begituan karena terkadang ia habis duit untuk pelacur. Saya menikmatinya, sampai mami memergoki papi s...