Senja itu, keping malam yang deras hujannya. Bintang tidak kelihatan wujudnya. Mendung hitam menutupi keindahan mega senja. Aku terduduk berantakan di ujung jalan seorang diri. Pecahan cermin yang kulempar berserakan di depanku. Tertimpa hujan, menimbulkan bercak bayangan aneh. Bayanganku yang aneh.
Aku meraih salah satu. Mengamati sisi-sisinya.
“Mama, terima kasih. Atas hidupku yang terlalu senyap.”
Crasss!
“Miauww … Miauww”
Buyar. Konsen...