MANDI LUMPUR
"Gimana sudah nampak menurutmu Lae?" tembak Bang Asron kepadaku. Aku tidak menjawab. Mataku masih mencari-cari pasal yang tepat untuk dakwaan kasus yang sedang viral ini. "Au* lihat di beberapa peraturan memang sulit ini dipidanakan Bang," jawabku. Bang Asron mengeryit. Ia mendekati mejaku dan ikut melihat KUHP yang terpampang di layar monitor. Selama beberapa menit dirinya menunjuk-nunjuk bagian layar ke paraghraf demi paraghraf. Sama denganku, ikut mencari-cari.
Ada mungkin dua jam lebih akhirnya kami berdua menyerah. Bang Asron keluar, katanya ia ingin membeli nasi padang. Aku sendiri masih termangu di depan layar monitor. Seorang pramubakti lalu masuk dan mengisi gelas kopiku yang sudah habis ...