Dermaga ini seperti berujung di pertemuan laut dan langit. Meruncing pada persentuhan sublim biru gelombang, dengan warna-warna magenta yang menyemburat, menjadi lukisan impresif dalam kanvas besar cakrawala.
Memasuki lubang sejarah yang seperti kembali terbuka ini, langkahku memang terasa berat. Selalu seperti itu, meski hal ini telah kulakukan beberapa kali. Setiap tahun. Setiap hal yang kurasa harus kulakukan ini diulang, belati di denyut hati itu akan meraja. Selalu ada bayangan tetesan darah dari langit, menjadi jarum-jarum yang menusuki laut, hingga semuanya tampak menjadi darah.
Aku memimpin barisan pembawa bunga itu.
Di belakangku, pul...