Selembar kertas berwarna putih tersodorkan di atas telapak tangan Raja. Anak itu menerimanya dengan hati deg-degan, dan bulir-bulir keringat yang membasahi keningnya. Hatinya sudah diliputi rasa cemas, dan matanya tak sabar melihat isi tulisan kertas tersebut.
“Oke, semua sudah terima? Silakan dibuka!” kata sang kepala sekolah, Bu Ami.
Semua anak membalikkan kertas tersebut dengan waswas dan komat-kamit mengucapkan dzikir. Tak lama kemudian, la...