Mata Cekung Mbah Kukung

Oleh: Nabil Jawad

Meriahnya hari raya sungguh terasa kali ini. Tangan-tangan bersalaman, mulut-mulut saling bermaafan, segala kesalahan dilupakan, makanan hari raya menjadi kudapan.

Di sebuah rumah joglo di pinggiran kota, suara orang-orang riuh rendah memenuhi hangatnya silaturahmi di pagi hari raya. Kejanggalan terjadi ketika sebuah mobil taksi berhenti di depan rumah itu. Sekian pasang mata menatap penasaran ke arahnya. Mereka berkumpul di pendopo[1] rumah joglo...

Baca selengkapnya →