Midah bergegas menuju gubuknya sambil membawa keranjang yang berisikan beberapa tangkai tanaman anggrek larat yang masih menguncup. Ia tak boleh melewatkan lagi kesempatan emas ini. Meskipun sedang terburu-buru, setiap orang yang berpapasan dengannya pasti disapanya dengan seulas senyum manis yang menjadi ciri khas gadis itu. Tak pernah ada siapapun di desa itu yang mampu menandingi manis senyum Midah yang bahkan dapat memecahkan kerasnya batu.
...