Membatin

Oleh: ImaRosyi

Di cafe ini keduanya duduk berhadapan di dekat jendela kaca yang menghadap langsung ke jalan raya, dipisahkan oleh sebuah meja. Mereka saling tatap dan tersenyum setelah beberapa saat lalu saling berpelukan erat. Meyakinkan diri masing-masing bahwa pertemuan ini nyata adanya, bukan sekadar mimpi. Bahwa sosok di hadapan masing-masing sungguhan hadir, bukan sekadar ilusi yang diciptakan oleh otak dan benak masing-masing karena barangkali keduanya s...

Baca selengkapnya →